1. Hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan
kerja, dan kesempatan kerja!
- Jumlah penduduk adalah
banyaknya orang yang mendiami suatu Negara.
- Tenaga kerja adalah setiap yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang / jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat.
- Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi
dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan.
Hubungan antara ketiganya adalah semakin banyak jumlah
penduduk yang mendiami suatu Negara semakin banyak juga tenaga kerja dan
kesempatan kerja akan berkurang, dan akan menimbulkan pengangguran.
2. Mengapa
pengangguran bisa terjadi
Pengangguran bisa terjadi karena banyaknya tenaga kerja
tetapi lapangan pekerjaannya kurang / tidak tersedia.
3. Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi
pengangguran di Indonesia!
- Mendorong
majunya pendidikan, dengan semakin bagusnya
pendidikan tenaga kerja semakin berkualitas dan mempunyai lebih banyak skill.
- Meningkatkan
latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri
modern, dengan adanya ini kita lebih dapat mengikuti zaman karena adanya
globalisasi.
- Meningkatkan
dan mendorong kewiraswastaan
- Mendorong
terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
- Meningkatkan
usaha transmigasi
- Meningkatkan
pembangunan dengan sistem padat karya
- Mengintensifkan
program keluarga berencana, dengan adanya ini jumlah penduduk bisa di cegah
agar tidak terlalu melonjak terlalu padat karena dengan semakin banyaknya
penduduk semakin banyak juga yang memerlukan pekerjaan.
- Membuka kesempatan bekerja
ke luar negeri.
4. Bagaimana menurutmu tentang system Outsoursing di Indonesia?
Diluar negeri alasan utama melakukan outsourcing adalah
untuk efisiensi biaya (yang artinya sebetulnya internal perusahaan memiliki
kemampuan akan tetapi lebih mahal jika dikerjakan sendiri). Sedangkan di dalam
negeri Alasan utama untuk melakukan outsourcing adalah karena tidak adanya
sumber daya yang mampu mengerjakan. Kondisi ini terjadi banyak pada sektor IT.
dimana beberapa perusahaan yang meng-outsource-kan komputer desktop-nya, karena
trend IT yang terus berubah dan lifecycle product yang pendek Sektor
perbankan misalnya dengan adanya kebijakan di dunia perbankan untuk menekan
aset Bank. Banyak jasa outsourcer bermunculan misalnya, Industri car rental ;
perusahaan tidak perlu dipusingkan oleh urusan transportasi dan services karena
semuanya telah ditangani oleh Car rental yang telah menjadi bisnis rekanan
perusahaan, industri security (keamanan) perusahaan tidak dipusingkan lagi
dengan urusan keamanan dan system,industri penyewaaan alat-alat kantor dan foto
copy dan yang paling fenomenal adalah industri yang bergerak dibidang IT
(teknologi dan informasi)
5. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi Indonesia !
Tidak dapat dipungkiri, pemerintah Orde Baru cukup berhasil
dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi (rata-rata 7% pada kurun waktu
awal 1990-an hingga pertengahan 1990-an), sehingga Indonesia pernah
dikategorikan sebagai “Macan Asia” oleh Bank Dunia. Hal itu mungkin menjadi
prestasi tertinggi terakhir yang diperoleh Indonesia pada pemerintahan Orde
Baru.
Akan tetapi, pembangunan Indonesia banyak bergantung pada
bantuan luar negeri. Negara-negara maju yang bergabung dalam Intergovernmental
Group on Indonesia (IGGI), yang kemudian menjadi Consultative Group
on Indonesia (CGI)berkomitmen untuk secara teratur menyuplai perekonomian
Indonesia dengan hutang luar negeri. Hal ini menybabkan kemandirian
perekonomian Indonesia melemah. Ketergantungan kepada modal asing mengakibatkan
perekonomian menjadi hancur ketika badai krisis melanda tahun 1997. Melemahnya
nilai tukar rupiah menyebabkan banyak investor asing yang keluar dari
Indonesia.
6. Perbedaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi !
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara.
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasiona
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar
pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan
teknik.
7. Sebuah kasus pembangunan berwawasan lingkungan / tidak
!
Untuk menghindari global warning (pemanasan global), menurut
Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan, Drs. H. Lili
Suherli, M.Si melalui Kabid Pemukiman dan Jasa Kontruksi, Ir. H. Usman Bachri,
harus dilakukan dengan pembangunan berwawasan lingkungan.
Rencana tata ruang hijau terbuka minimal 30 persen di
kawasan perkotaan. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara membangun hutan kota
atau taman kota. Bahkan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda sudah
merencanakan di setiap kecamatan wajib memiliki ruang terbuka hijau.
Tujuannya, untuk kese-imbangan dengan pembangun fisik.
Sebab, saat ini dampak dari pemanasan global telah terasa seperti cuaca
berubah, maksudnya pada musim kemarau masih ada hujan dan sebaliknya. Akibat
lainnya, bencana banjir, longsor, dan terjadinya perubahan ekositem dalam arti
luas, karena pembabatan hutan.
Upaya lainnya dengan PHBM (pengelolaan hutan bersama
masyarakat), pada daerah yang kepadatan pemukiman tinggi, harus diupayakan
kawasan hijau terbuka minimal 30 persen, untuk menghindari terjadinya longsor.
Pembangunan itu sendiri harus berpedoman pada regulasi
(aturan) seperti UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, dan undang-undang
lingkungan hidup.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan
seperti aspek perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan.
Aspek perencanaan tata ruang, donasi, pemanfaatan ruang, dan sesuai aturan.
Pengendalian itu sendiri supaya tertib harus ada regulasi, seperti IMB (izin
mendirikan bangunban). IMB bukan semata untuk meningkatkan pendapatan daerah
tapi yang lebih penting adalah pengendalian ruang.
Ditingkat kabupaten sudah ada RT/RW rencana tata ruang dan
rencanana wilayah yang bersifat makro. Kemudian diimplementasi kan dalam RDTR
(rencana detil tata ruang).
Misalnya di kawasan hutan lindung, tidak dibenarkan untuk
melakukan pembangunan, karena ruang hijau terbuka ini dapat berfungsi sebagai
resapan air. Sehingga kawasan lindung harus dilestarikan.
Contoh pembangunan berwawasan lingkungan adalah Oven Space
Galery (OSG) di Desa Linggajati Kecamatan Cilimus. Menambah wilayah yang
berfungsi sebagai resapan air, begitu pula pekarangan atau perumahan atau
perkantoran yang diplur akan mengurangi resapan air, karena air mengalir deras
yang dapat mengakibatkan banjir.
8. Profil wirausahawan yang akan dikunjungi oleh kelompokmu!
Belum. :)
http://identitasbangsa.wordpress.com/2009/07/14/pembangunan-harus-berwawasan-lingkungan/
http://smarteconomic.wordpress.com/2008/08/27/perbedaan-pertumbuhan-pembangunan-ekonomi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar