Rabu, 12 Desember 2012

JAWABAN PASAR MODAL

1. Mekanisme Pasar Modal

2. Hukum Jual - Beli Saham :
Menjual belikan saham dalam pasar modal hukumnya adalah haram, walau pun bidang usaha perusahaan adalah halal. Maka dari itu, dengan sendirinya keberadaan pasar modal itu sendiri hukumnya juga haram. Hal itu dikarenakan beberapa alasan, utamanya karena bentuk badan usaha berupa PT adalah tidak sah dalam pandangan syariah, karena bertentangan dengan hukum-hukum syirkah dalam Islam.

JAWABAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.       Jelaskan pengertian perdagangan internasional !
2.       Sebutkan 10 negara yang melakukan perdagangan internasional dengan Indonesia!
3.       Tuliskan produk impor dan ekspor Indonesia dari  beberapa negara yang berbeda!
4.       Menurutmu, adakah manfaat perdagangan internasional  bagi suatu negara ? Sebutkan !
5.       Tuliskan pengalamanmu , bisa juga dengan menanyakan pada temanmu atau siapa saja yang pernah melakukan penukaran uang dengan valas di bank atau money changer  !
6.       Bedakan mengenai kurs jual dan kurs beli!
7.       Carilah berita dari internet dan tuliskan 5 buah berita yang merupakan contoh tujuan penggunaan devisa dan sumber penerimaan devisa!
Jawab :
1.       Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama
2.       Jepang, Arab Saudi,  Amerika, Cina, Korea
3.       -Ekspor :Tabel 7.2 Beberapa Komoditas Ekspor Indonesia
-impor :
Tabel 7.3 Beberapa Komoditas Impor Indonesia
4.  Ada, dapat meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara, kebutuhan setiap negara dapat tercukupi, mendorong kegiatan produksi barang secara maksimal, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5.    Saya belum pernah melakukan pertukaran uang.
6.    -Kurs Jual : kurs  yang  digunakan  apabila  bank atau  money  changer menjual  valuta  asing  atau apabila kita  akan  menukarkan  rupiah  dengan valuta asing yang kita butuhkan.
=Kurs Beli :  kurs  yang  digunakan  apabila  bank atau  money  changer membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki dengan rupiah





Senin, 10 Desember 2012

Hasil Wawancara

Pada tugas ulangan praktek saya kali ini saya diberi tugas untuk mewawancari salah satu tempat makan yang bernama Simpang Tiga yang berlokasi di daerah Kampung Bahagia, dekat pasar Induk Cibitung.
Usaha Simpang Tiga yaitu usaha yang menjual bakso, mie ayam, siomay, dan berbagai minuman lainnya. Usaha Simpang Tiga berdiri sejak tahun 1996. Usaha ini mempunyai inspirasi untuk hidup yang lebih maju. 
Disana makanannya sangat lezat dan terjangkau untuk kantong. 







Sabtu, 29 September 2012

Tugas Remedial Ekonomi XI IPS


1.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
2.
-Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber yaitu :
§  Penerimaan pajak yang meliputi
1.    Pajak Penghasilan (PPh),
2.    Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
3.    Pajak Bumi dan Bangunan(PBB),
4.    Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) &Cukai, dan
5.    Pajak lainnya seperti Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor)
§  Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi
§  Penerimaan dari sumber daya alam,
§  Setoran laba BUMN,
§  Penerimaan bukan pajak lainnya,
-Pengeluaran APBN diperoleh dari berbagai sumber yaitu :
·      Belanja Pegawai, (PNS, TNI, POLRI, Pensiunan)
Belanja Barang, dialokasikan untuk ;
1.      Mempertahankan fungsi pelayanan publik
2.      Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang dan jasa, perjalanan dinas,pemeliharaan aset negara
3.      Mendukung kegiatan pemerintahan
·      Belanja Modal
Yaitu belanja yang digunakan untuk membiayai pembentukan modal dalam bentuk tanah, peralatan, mesin, gedung, jaringan, dan sarana fisik lain
·      Pembayaran Bunga Utang
Pembayaran utang dalam negeri dipengaruhi oleh tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pembayaran utang luar negeri bersumber dari pinjaman bilateral, multilateral, fasilitas kredit eskpor, dan pinjaman lain.
·      Belanja Subsidi
       Digunakan untuk menjaga stabilitas harga, membantu masyarakat kurang mampu, membantu usaha skala mikro dan menengah, BUMN , membantu BUMN yang melaksanakan pelayanan umum
·      Belanja Hibah
Merupakan transfer uang, barang, jasa yang bersifat tidak wajib kepada pemerintah daerah, BUMN, BUMD, negara lain, atau organisasi internasional
·      Bantuan Sosial
Diberikan dalam bentuk transfer uang atau barang kepada masyarakat melalui lembaga nirlaba (sosial) untuk melindungi resiko sosial.
·      Belanja Daerah
Dana Perimbangan, meliputi :
1.      Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu dana bagian daerah yang bersumber dari penerimaan daerah, baik pajak maupun sumber daya alam (dalam bentuk prosentase)
2.      Dana Alokasi Umum (DAU), yaitu instrumen yang bersifat umum (block grant) guna mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah
3.      Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu instrumen transfer bersifat khusus (specific grant) untuk membiayai kebutuhan khusus daerah dan atau nasional
·      Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian
Dana Otonomi Khusus diberikan kepada daerah-daerah yang masih tertinggal untuk pembiayaan pendidikan, kesehatan, dll. Dana Penyesuaian, diberikan kepada daerah yang menerima DAU lebih kecil dari tahun sebelumnya.

3.
·         http://beritanda.com/nasional/berita-nasional/ekonomi/6336-anis-baswedan-pengeluaran-terbesar-apbn-adalah-belanja-pegawai.html
4.
 penerimaan: pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain.
pengeluaran:  dana perimbangan  (bagi hasil, alokasi umum , alokasi khusus) dan dana otonomi khusus dan penyesuaian.
5.
Pendapat saya, kasus seperti Gayus itu sangat melenceng dari perpajak ia mengambil uang yang bukan hak dia (korupsi) ini menyebabkan orang yang tadi giat membayar pajak jadi malas untuk membayar pajak.
6.
Lebih berpihak pada si kecil 

Selama ini, subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru lebih membantu warga kelompok menengah atas yang sudah berkecukupan. Mereka lebih menikmati subsidi karena memiliki mobil pribadi. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, secara rata-rata rumah tangga kaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar daripada rumah tangga miskin. Pemotongan subsidi BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pemotongan subsidi itu dapat dipakai untuk membiayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan lebih dinikmati oleh rakyat kecil.

Lebih hemat dan ramah lingkungan 

Pemangkasan subsidi membuat harga Premium dan Solar menjadi lebih wajar. Harga premium dan solar yang jauh lebih murah dari semestinya mendorong orang boros dan ceroboh dalam mengkonsumsi. Padahal, minyak adalah sumber energi yang langka dan tidak terbarukan. Pemakaian BBM yang berlebihan juga menurunkan kualitas lingkung an hidup kita. Harga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghematan dan konversi ke sumber energi lain yang lebih bersih, terutama gas.

Lebih bermanfaat 

Dana yang seharusnya habis untuk subsidi bisa dialihkan pemakaiannya untuk membiayai belanja lain yang lebih berguna bagi rakyat banyak. Anggaran bisa dipakai membiayai berbagai proyek yang memperbaiki kualitas hidup kaum kurang mampu, seperti membangun infrastruktur maupun perbaikan layanan pendidikan. Pengeluaran seperti ini dampaknya bersifat jangka panjang karena merupakan belanja modal atau investasi pemerintah. Sedangkan subsidi BBM bersifat konsumtif, sekali dipakai habis.

Lebih benar 

Pemangkasan subsidi mengurangi dorongan untuk penyelewengan dan penyelundupan. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM non-subsidi yang terlalu besar mendorong terjadinya penyelewengan dan penyelundupan ke luar negeri maupun dipakai oleh pengguna yang tidak berhak. Saat ini, harga BBM non-subsidi hampir dua kali lipat jika dibandingkan harga Premium dan Solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang tergoda untuk mengejar keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM bersubsidi. BBM bersubsidi juga memberikan keuntungan besar jika diselundupkan ke luar negeri. Artinya, anggaran negara berupa subsidi yang semestinya berguna untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat justru lebih dinikmati penyelundup dan penyeleweng.

Lebih awet 

Efek positif pengurangan subsidi premium dan Solar akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan hanya bagi anggaran 2012, efek positif pemangkasan subsidi BBM akan meringankan beban negara pada tahun-tahun mendatang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidi yang kurang tepat sasaran dan berdampak sementara akan menurun. Dana yang tadinya untuk subsidi itu dapat dialihkan untuk membiayai investasi infrastruktur, perbaikan sumber daya manusia, serta penanggulangan kemiskinan yang efek positifnya lebih bersifat jangka panjang dan permanen. (
http://www.phylopop.com/2012/04/5-alasan-pemerintah-menaikkan-harga-bbm.html)
7.
Upaya pertama adalah meningkatkan pendapatan negara dari sektor minyak bumi dan gas (Migas) dengan menjual gas lebih tinggi kepada konsumen.
Langkah kedua, mengefisienkan cost recovery atau biaya operasi minyak dan gas bumi yang dikembalikan negara. 
Terakhir, ungkap Kurtubi adalah efisiensi dalam impor minyak. Selama ini, pemerintah dianggap kurang efisien karena membeli minyak dari para calo atau broker (http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/300993-tiga-cara-selamatkan-apbn-tanpa-naikkan-bbm)
8.
Pemerintah dan masyarakat harus sadar dengan pengeluaran mereka dan pemasukan mereka.
9.
APBN
10.
Pemerintah dan DPR 

Sabtu, 08 September 2012

Tugas Essay Eko



1.  Hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja!
- Jumlah penduduk adalah  banyaknya orang yang mendiami suatu Negara.
- Tenaga kerja adalah setiap yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang / jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
- Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam pembangunan dengan melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan pendapatan. 
Hubungan antara ketiganya adalah semakin banyak jumlah penduduk yang mendiami suatu Negara semakin banyak juga tenaga kerja dan kesempatan kerja akan berkurang, dan akan menimbulkan pengangguran. 

2. Mengapa pengangguran bisa terjadi
 Pengangguran bisa terjadi karena banyaknya tenaga kerja tetapi lapangan pekerjaannya kurang / tidak tersedia.
3. Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi pengangguran di Indonesia!

- Mendorong majunya pendidikan, dengan semakin bagusnya pendidikan tenaga kerja semakin berkualitas dan mempunyai lebih banyak skill.
- Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri modern, dengan adanya ini kita lebih dapat mengikuti zaman karena adanya globalisasi.
- Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
- Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
- Meningkatkan usaha transmigasi
- Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
- Mengintensifkan program keluarga berencana, dengan adanya ini jumlah penduduk bisa di cegah agar tidak terlalu melonjak terlalu padat karena dengan semakin banyaknya penduduk semakin banyak juga yang memerlukan pekerjaan.
- Membuka kesempatan bekerja ke luar negeri.

4. Bagaimana menurutmu tentang system Outsoursing di Indonesia?

Diluar negeri alasan utama melakukan outsourcing adalah untuk efisiensi biaya (yang artinya sebetulnya internal perusahaan memiliki kemampuan akan tetapi lebih mahal jika dikerjakan sendiri). Sedangkan di dalam negeri Alasan utama untuk melakukan outsourcing adalah karena tidak adanya sumber daya yang mampu mengerjakan. Kondisi ini terjadi banyak pada sektor IT. dimana beberapa perusahaan yang meng-outsource-kan komputer desktop-nya, karena trend IT yang terus berubah dan lifecycle product yang pendek Sektor perbankan misalnya dengan adanya kebijakan di dunia perbankan untuk menekan aset Bank. Banyak jasa outsourcer bermunculan misalnya, Industri car rental ; perusahaan tidak perlu dipusingkan oleh urusan transportasi dan services karena semuanya telah ditangani oleh Car rental yang telah menjadi bisnis rekanan perusahaan, industri security (keamanan) perusahaan tidak dipusingkan lagi dengan urusan keamanan dan system,industri penyewaaan alat-alat kantor dan foto copy dan yang paling fenomenal adalah industri yang bergerak dibidang IT (teknologi dan informasi)
5. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi Indonesia !
Tidak dapat dipungkiri, pemerintah Orde Baru cukup berhasil dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi (rata-rata 7% pada kurun waktu awal 1990-an hingga pertengahan 1990-an), sehingga Indonesia pernah dikategorikan sebagai “Macan Asia” oleh Bank Dunia. Hal itu mungkin menjadi prestasi tertinggi terakhir yang diperoleh Indonesia pada pemerintahan Orde Baru.
      Akan tetapi, pembangunan Indonesia banyak bergantung pada bantuan luar negeri. Negara-negara maju yang bergabung dalam Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI), yang kemudian menjadi Consultative Group on Indonesia (CGI)berkomitmen untuk secara teratur menyuplai perekonomian Indonesia dengan hutang luar negeri. Hal ini menybabkan kemandirian perekonomian Indonesia melemah. Ketergantungan kepada modal asing mengakibatkan perekonomian menjadi hancur ketika badai krisis melanda tahun 1997. Melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan banyak investor asing yang keluar dari Indonesia.
6. Perbedaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi !
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
      pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasiona
      Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
7. Sebuah kasus pembangunan berwawasan lingkungan / tidak  !
Untuk menghindari global warning (pemanasan global), menurut Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan, Drs. H. Lili Suherli, M.Si melalui Kabid Pemukiman dan Jasa Kontruksi, Ir. H. Usman Bachri, harus dilakukan dengan pembangunan berwawasan lingkungan.
      Rencana tata ruang hijau terbuka minimal 30 persen di kawasan perkotaan. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara membangun hutan kota atau taman kota. Bahkan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda sudah merencanakan di setiap kecamatan wajib memiliki ruang terbuka hijau.
     Tujuannya, untuk kese-imbangan dengan pembangun fisik. Sebab, saat ini dampak dari pemanasan global telah terasa seperti cuaca berubah, maksudnya pada musim kemarau masih ada hujan dan sebaliknya. Akibat lainnya, bencana banjir, longsor, dan terjadinya perubahan ekositem dalam arti luas, karena pembabatan hutan.
      Upaya lainnya dengan PHBM (pengelolaan hutan bersama masyarakat), pada daerah yang kepadatan pemukiman tinggi, harus diupayakan kawasan hijau terbuka minimal 30 persen, untuk menghindari terjadinya longsor.
      Pembangunan itu sendiri harus berpedoman pada regulasi (aturan) seperti UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, dan undang-undang lingkungan hidup.
      Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan seperti aspek perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan. Aspek perencanaan tata ruang, donasi, pemanfaatan ruang, dan sesuai aturan. Pengendalian itu sendiri supaya tertib harus ada regulasi, seperti IMB (izin mendirikan bangunban). IMB bukan semata untuk meningkatkan pendapatan daerah tapi yang lebih penting adalah pengendalian ruang.
      Ditingkat kabupaten sudah ada RT/RW rencana tata ruang dan rencanana wilayah yang bersifat makro. Kemudian diimplementasi kan dalam RDTR (rencana detil tata ruang).
      Misalnya di kawasan hutan lindung, tidak dibenarkan untuk melakukan pembangunan, karena ruang hijau terbuka ini dapat berfungsi sebagai resapan air. Sehingga kawasan lindung harus dilestarikan.
      Contoh pembangunan berwawasan lingkungan adalah Oven Space Galery (OSG) di Desa Linggajati Kecamatan Cilimus. Menambah wilayah yang berfungsi sebagai resapan air, begitu pula pekarangan atau perumahan atau perkantoran yang diplur akan mengurangi resapan air, karena air mengalir deras yang dapat mengakibatkan banjir.

8. Profil wirausahawan yang akan dikunjungi oleh kelompokmu!
Belum. :)

http://twentytwopm.wordpress.com/2011/03/22/keberhasilan-dan-kegagalan-pembangunan-ekonomi-indonesia/
http://identitasbangsa.wordpress.com/2009/07/14/pembangunan-harus-berwawasan-lingkungan/
http://smarteconomic.wordpress.com/2008/08/27/perbedaan-pertumbuhan-pembangunan-ekonomi/

Minggu, 29 Juli 2012

Masalah Pembangunan Ekonomi


MASALAH PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


Pada umumnya di Negara yang sedang berkembang perkembangan penduduk sangat tinggi tingkat kecepatan perkembangannya dan besar jumlahnya.

Yang dimaksud dengan masalah penduduk adalah :
Masalah perkembangan penduduk sangat besar si nagara berkembang

Pertambangan penduduk menimbulkan :
Ý  Jumlah pengangguran tinggi
Ý  Jumlah tenaga kerja bertambah
Ý  Perpindahan penduduk dari desa ke kota
Ý  Pengangguran dikota besar bertambah
Ý  Tingkat kemiskinan meningkat

Dinegara berkembang laju pertambahan penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sukar diatasi, para ahli menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara berkembang harus segera diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi, yaitu dengan program menekan laju pertambahan penduduk.

Tetapi usaha menekan laju pertambahan penduduk menghadapai beberapa masalah, seperti :
-       Ekonomi
-       Sosial budaya
-       Keagamaan
-       Politik dan
-       Psikologi
Masalah tersebut yang menghambat usaha menekan pertambahan penduduk dalam waktu yang singkat.

Faktor Yang Mempercepat Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk di dunia yang jumlahnya besar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
  1. Jumlah penduduk yang sudah terlalu banyak pada masa sekarang
Dalam satu abad jumlah penduduk dunia berkembang dari 1,6 miliar menjadi 6 miliar.
Perkiraan tahun 2005 mencapai 6.420 juta
  1. Tingakat pertambahan penduduk yang relatif sangat pesat dewasa ini
Dari penelitian B. Berelson tahun 1650 -1750 laju pertambahan penduduk dunia 0,3 %, tahan 1960-an laju rata-rata 2 %.
Pada negara berpendapatan rendah (LIC – low income countries) periode 1976 – 2000 laju mencapai 1,4 miliar, dan dalam proporsi penduduk dunia mencapai 60,4 %, untuk MIC – middle income countries = 23.9 % dan untuk HIC – High income countries = 15.7 %
Faktor Yang Menimbulkan Tingkat perkembangan Penduduk Yang Cepat
P. Bairoch membedakan perkembangan penduduk pada negara berkembang dalam tiga tahap, yaitu :
  1. Periode 1900 – 1920 tingkat perkembangan penduduk lambat
  2. Periode 1920 – 1950 Penurunan tingkat kematian
  3. Periode 1950 – 1970 bertambah laju penduduk

Dari tahapan tersebut dapat disimpulkan :
Bahwa perkembangan penduduk sangat pesat dinegara berkembang disebabkan noleh penurunan tingkat kematian dengan tidak diikuti oleh penurunan angka kelahiran dan kematian, dan perpindahan penduduk dari negara lain secara alamiah.

Transisi Demografi
Perkembangan penduduk dinegara maju dan berkembang menunjukan perubahan keadaaan perkembangan penduduk atau transisi demografi..
Transisi demografi dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
  1. Tahap 1
Perkembangan penduduk masih rendah dengan tingkat kelahiran ini, negara maju pada periode 1800 – 1850 dan untuk negara berkembang  1800 - 1950
  1. Tahap 2
Tingkat kematian menurun tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi, maka tingkat pertambahan penduduk semakin besar.
Negara maju pada periode 1850 – 1910 dan negara berkembang 1950 - 1970
  1. Tahap 3
Pada negara maju tingkat kematian penurun dan tingkat kelahiran juga menurun, maka laju pertambahan penduduk mencapai tingkat yang rendah, periode 1910 - 1970
Pada negara berkembang, pada tahap 3 dibedakan kedalam dua keadaan, yaitu :
a.    Keadaan kasus (a)
Tingkat kematian tidak mengalami penurunan dan tingkat kelahiran juga tidak mengalam perubahan, jadi laju penduduk tidak berubah.
b.    Keadaan kasus (b)
Tingkat kematian mengalami penurunan dan kelahiran juga menurun, tetapi lebih tinggi dari penurunan tingkat kematian, jadi tingkat pertambahan penduduk mengalami proses penurunan.

Pada dasawarsa dewasa ini perkembangan penduduk yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar, telah membawa damapak terhadap :
  1. Struktur penduduk yang berat sebelah
  2. Pengangguran yang semakin serius
  3. Arus urbanisasi yang tinggi


Struktur penduduk
Perkembangan penduduk yang semakin cepat menyebabkan :
  1. Proporsi penduduk belum dewasa bertambah tinggi
  2. Jumlah anggotan keluraga bertambah besar

Kondisi                      Negara Maju                         Negara Berkembang
Bawah 15 Th                        25 – 30 %                              40 – 45 %
Produktif                    55 – 60 %                              50 – 55 %
Jumlah anggota       1 x                                           1,5 x

Masalah Pengangguran
Taksiran dari Boiroch, jumlah tenaga kerja di Negara berkembang dari 0, 8 % pada tahun 1950 naik manjadi 1,7 % pada tahun 1970, di Negara maju berkisar 0,7 %.
Perkiraan tingkat pertambahan tenaga kerja pada periode tahun 2000, Negara maju 0,9 % dan Negara berkembang 2,6 – 2,8 %.

Secara umum di Negara berkembang :
  1. Laju perekonomian masih rendah
  2. Tidak mencukupi lapangan kerja
  3. Bersifat pada sektor pertanian
  4. Terdapat pengangguran terbuka dan terselubung.

Arus urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang belum merata disetiap wilayah dan pertambahan penduduk yang tinggi, ini menyebabkan timbul masalah lain, yaitu migrasi penduduk desa ke kota.
Migrasi menimbulkan beberapa masalah, seperti
  1. Tingkat pengangguran penuh dan terselebung meningkat
  2. Masalah kongesti – kesesakan
  3. Penyerobotan tanah
  4. Pembangunan rumah liar
  5. Perumahan yang kurang memadai – slumps
  6. Kriminalitas, dll

Urbanisasi di negara maju
Migrasi penduduk di negara maju memunculkan pertumbuhan ekonomi yang harmonis atau saling menguntungkan ;
Kegiatan ekonomi dikota umumnya :
  1. Kegiatan bidang industri
  2. Pemerintahan
  3. Pengangkutan
  4. Badan keuangan
  5. Perdagangan.
Kegiatan tersebut membutuhkan tenaga kerja. Di negara maju jumlah perpindahan tenaga kerja dari sektor pertaniann ke sektor industri, jumlhanya sam besar dengan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan oleh perkembangan kegiatan ekonomi di kota.

Urbanisasi di negara berkembang
Pada umumnya migrasi yang terjadi berlebihan, jadi pertumbuhan penduduk di kota sangat cepat, di kota-kota negara berkembang mencapai antar 4 – 7 %, tidak diimbangi dengan perkembangak kegiatan ekonomi di kota.
Untuk tahun 2000 tingkat urbanisasi di negara berkembang mencapai 42,6 %.

Urbanisasi menimbulkan :
  1. pengangguran terbuka
  2. Pengangguran terselubung
Dua hal ini yang mempertparah tingkat pengangguran dalam suatu negara berkembang.
Jadi masalah pengangguran di kota – kota besar di negara berkembang merupakan masalah yang harus diatasi agar laju perkembangan ekonomi dapat dipercepat




Ekonomi Pembangunan adalah cabang dari Ilmu Ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah yang khususnya dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu, supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi. Tujuan dari analisis ekonomi pembangunan adalah untuk: menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan khususnya di negara-negara sedang berkembang, mengemukakan cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, sehingga dapat mempercepat jalannya pembangunan ekonomi khususnya di negara-negara tersebut. Ekonomi pembangunan belum memiliki pola analisis tertentu yang dapat diterima oleh kebanyakan ahli-ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: sangat kompleksnya masalah pembangunan, banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan dan banyaknya faktor yang terpengaruh oleh pembangunan, ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur kegiatan ekonominya. Tujuan pembangunan ekonomi pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: menaikkan produktivitas dan menaikkan pendapatan perkapita. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat maupun perekonomian antara lain adalah: output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah, kebahagiaan penduduk bertambah, menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas, memberikan manusia kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan alam sekitar, memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas, mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju. Kerugian-kerugian dari pembangunan ekonomi adalah: mendorong seseorang untuk berpikir maupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri, mendorong seseorang lebih bersifat materialistis, sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara sedang berkembang semakin berkurang, sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin berkurang.
permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang
Ada tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara sedang berkembang. Tiga permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: berkembangnya ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara sedang berkembang.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakmerataan distribusi pendapatan di negara sedang berkembang, menurut Irma Adelman & Cynthia Taft Morris adalah sebagai berikut: menurunnya pendapatan per kapita, inflasi, ketidakmerataan pembangunan antar daerah, investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga persentase pendapatan modal dari harta tambahan lebih besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja. Hal ini mengakibatkan pengangguran bertambah, rendahnya mobilitas sosial, pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis, memburuknya nilai tukar (term of trade) negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor negara sedang berkembang, hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah tangga dan lain-lain. Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal, yaitu: kemiskinan yang bersifat alamiah atau kultural, dan kemiskinan yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, yang biasa disebut dengan kemiskinan struktural.
Di samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain yang merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang antara lain adalah: dualisme ekonomi, iklim tropis, kebudayaan yang tidak ekonomis, produktivitas rendah, jumlah kapital yang sedikit, perdagangan luar negeri dan ketidaksempurnaan pasar.
Sifat-sifat Umum Negara Sedang Berkembang
Istilah negara yang sedang berkembang merupakan sebutan bagi negara-negara yang belum maju atau negara yang masih terbelakang. Dikatakan negara yang sedang berkembang (developing countries) karena negara ini sedang berusaha keras untuk mengembangkan diri dengan melakukan pembangunan ekonomi guna meningkatkan kemakmurannya. Negara-negara yang sedang berkembang ini sebagian besar berada di benua Asia dan Afrika.
Dilihat dari penampilan fisik, suatu negara termasuk kategori negara sedang berkembang apabila keadaannya miskin, tingkat hidup penduduk masih rendah, rumah-rumah penduduk masih sederhana, di kota-kota masih banyak pengemis, belum banyak pabrik atau industri, jalan-jalan dan komunikasi maupun transportasi masih kurang, sebagian besar penduduk pendidikannya masih rendah, dan usaha pertambangan dan industri besar dilakukan oleh perusahaan asing.
Menurut M. Meier dan RE. Baldwin, yang dikutip oleh Irawan dan Suparmoko (1974: 29-32), dikemukakan bahwa ciri-ciri umum negara yang miskin atau negara yang sedang berkembang ada enam macam, yakni:sebagai produsen barang-barang primer; sumber-sumber alam belum diolah; menghadapi tekanan penduduk; penduduknya masih terbelakang; kekurangan kapital atau modal; dan orientasi perdagangan ke luar negeri.
Menurut Todaro, 2000, ciri-ciri umum dari setiap negara sedang berkembang dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kategori utama sebagai berikut: standar hidup yang rendah, produktivitas yang rendah, tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang terlampau tinggi, tingkat pengangguran penuh dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus melonjak, ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer, pasar yang tidak sempurna dan informasi yang tidak memadai, dominasi, ketergantungan, dan Kerapuhan dalam Hubungan Internasional.
Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan
Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan dari sektor pertanian ke sektor industri atau dari sektor primer ke sekunder maupun ke tersier. Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan berakibat pula perubahan peranannya terhadap pendapatan nasional maupun kesempatan kerja. Oleh sebab itu, sumbangan yang diberikan oleh masing-masing sektor akan mengalami perubahan dengan adanya pembangunan ekonomi.
Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perubahan struktural dapat dipelajari dalam teori perubahan struktural. Ada dua teori utama yang membahas tentang perubahan struktural yaitu teori yang dikemukakan oleh Arthur Lewis dengan teori migrasinya dan teori yang dikemukakan oleh Hollis Chenery dengan teori transformasi struktural. Teori pembangunan yang dikemukakan oleh Arthur Lewis pada dasarnya membahas tentang proses pembangunan yang terjadi antara daerah desa dan kota, yang mengikut sertakan proses urbanisasi yang terjadi dari desa ke kota. Teori ini mengatakan bahwa urbanisasi terjadi karena adanya perbedaan dalam pembangunan antara desa dan kota. Kesenjangan antara desa dengan kota inilah yang menyebabkan banyak masyarakat desa yang berbondong-bondong pindah ke kota. Sedangkan teori pembangunan ekonomi Hollis Chenery dengan teorinya Pattern of Development memfokuskan terhadap perubahan struktur dalam tahapan pembangunan ekonomi, industri dan struktur institusi dari perekonomian yang sedang berkembang, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagi mesin pertama pertumbuhannya.
Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan sumbangan dari berbagai sektor terhadap produksi nasional, harus diketahui seberapa besar sumbangan masing-masing sektor terhadap produksi nasional sebelum ada pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dibandingkan setelah ada pembangunan ekonomi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter, dan post Keynesian. Ahli ekonomi yang lahir antara abad delapan belas dan permulaan abad kedua puluh ini, lazim digolongkan sebagai aliran/kaum Klasik. Aliran/kaum klasik ini dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: aliran Klasik dan aliran Neo-Klasik. Dari kedua golongan ahli-ahli ekonomi Klasik dan Neo-Klasik, sebagian besar menumpahkan perhatiannya pada analisis sifat-sifat kegiatan masyarakat dalam jangka pendek, hanya sedikit sekali yang menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi. Kurangnya perhatian kedua golongan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan terutama oleh pandangan mereka yang diwarisi dari pendapat Adam Smith, yang berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu perekonomian berfungsi secara efisien.
Menurut Schumpeter, perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, melainkan merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus. Selanjutnya menurut Schumpeter, perkembangan selanjutnya itu tidak bersifat gradual, tetapi mengandung ketidaktentuan dan risiko yang besar, sehingga tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu dan ini menyebabkan timbulnya keragu-raguan dalam mengembangkan usaha lebih lanjut. Menurut Schumpeter, faktor terpenting untuk perkembangan ekonomi adalah wiraswasta (entrepreneur). Karena mereka adalah orang-orang yang mengambil inisiatif untuk berkembangnya produksi nasional.
Ahli-ahli Post-Keynesian mencoba mengembangkan teori pertumbuhan Keynes. Pada hakikatnya teori tersebut dikembangkan oleh dua ahli ekonomi secara sendiri-sendiri, namun karena inti dari teori tersebut adalah sama, maka sekarang dikenal sebagai teori Harrod-Domar. Teori Harrod-Domar pada hakikatnya menganalisis mengenai persoalan-persoalan tentang: syarat-syarat apakah atau keadaan yang bagaimanakah yang harus tercipta dalam perekonomian untuk menjamin agar dari masa ke masa kesanggupan memproduksi yang selalu bertambah, sebagai akibat dari penanaman modal akan selalu sepenuhnya digunakan.
Tahap-tahap Pembangunan Ekonomi
Ada beberapa ahli yang memaparkan teori tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi yaitu Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan W.W Rostow. Fredrich List adalah seorang penganut paham Laissez faire. Ia berpendapat bahwa paham Laissez faire dapat menjamin alokasi sumber-sumber secara optimal, meskipun ia menghendaki adanya proteksi bagi industri-industri yang masih lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya akan terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi di mulai dari: fase primitif biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik, pabrik dan perdagangan.
Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa tahap-tahap pembangunan ekonomi itu menjadi 3 tahap yaitu: perekonomian barter atau perekonomian natural, perekonomian uang, dan perekonomian kredit.
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tingkat atau tahap yaitu: produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian kota dan perekonomian nasional, di mana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting. Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-barang itu diproduksi untuk pasar bukan untuk kepentingan sendiri.
Tahap-tahap pembangunan ekonomi menurut Rostow dikelompok-kan menjadi: masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, menuju kematangan dan konsumsi berlebih.
Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam analisis masalah ketenagakerjaan, penduduk dibedakan menjadi 2 golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, penduduk memiliki dua peranan penting yaitu dilihat dari sisi permintaan dan dilihat dari sisi penawaran. Dilihat dari sisi permintaan, penduduk bertindak sebagai konsumen, sedangkan dilihat dari sisi penawaran penduduk bertindak sebagai produsen.
Oleh karena itu, perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi. Ini berarti bahwa pertambahan penduduk yang tinggi harus disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula. Pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada artinya bagi pembangunan ekonomi.
Bagi negara-negara maju, pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang terhadap kenaikan penghasilan riil per kapita. Hal ini disebabkan karena di negara-negara yang maju pada umumnya mempunyai tabungan yang siap untuk melayani kebutuhan investasi, sehingga tambahan penduduk justru akan menambah potensi masyarakat sebagai sumber permintaan yang baru. Sebagai suatu contoh dengan bertambahnya penduduk juga akan menambah permintaan akan kebutuhan perumahan, kendaraan, kesehatan, pendidikan, pengangkutan dan lain sebagainya.
Bagi negara-negara sedang berkembang keadaannya sama sekali terbalik. Perkembangan penduduk yang cepat justru akan menghambat perkembangan ekonomi. Menurut aliran Klasik seperti Adam Smith, David Ricardo dan Thomas Robert Malthus, berpendapat bahwa selalu akan ada perlombaan antara tingkat perkembangan output dengan tigkat perkembangan penduduk, yang akhirnya akan menang perkembangan penduduk.
Masalah dan Kebijakan Kependudukan dalam Pembangunan Ekonomi
Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negara-negara sedang berkembang, yaitu: adanya tingkat kelahiran yang relatif tinggi, adanya struktur umur yang tidak favorabel, tidak meratanya distribusi penduduk dan tidak cukupnya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.
Selain 4 permasalahan tentang kependudukan di atas masih ada permasalahan lain yang berkaitan dengan masalah kependudukan yaitu terjadinya ledakan penduduk di negara sedang berkembang. Ada tiga faktor yang menentukan perkembangan penduduk. Ketiga faktor tersebut adalah tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan mobilitas.
Untuk memecahkan masalah kependudukan ada beberapa cara. Cara utama yang dilakukan untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk adalah dengan pengendalian kelahiran (birth control), yaitu dengan program Keluarga Berencana. Selain dengan program keluarga berencana cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan Sumber Daya manusia. Tenaga kerja yang menganggur merupakan persediaan faktor produksi yang dapat dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain untuk meningkatkan output di negara-negara sedang berkembang. Oleh karena itu, tenaga tersebut perlu dimanfaatkan. Dalam memanfaatkan tenaga yang menganggur ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu: dari segi permintaan dan penawaran. Di samping cara di atas masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan khususnya untuk mengatasi masalah pengangguran. Untuk mengatasi pengangguran di Indonesia yang kian bertambah, ada beberapa kebijakan yang bisa ditempuh. Beberapa kebijakan tersebut adalah: 1) Membuka lapangan kerja baru, 2) Pemerintah perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang mandiri dengan menggunakan sumber dana pembangunan dalam negeri. 3) Pemerintah harus melarang para investor Indonesia melakukan investasi ke luar negeri. Kebijakan ini sebagai upaya menangkal pelarian modal (capital flight) dari Indonesia. 4) Sektor pertanian menjadi sektor primadona pembangunan ekonomi. 5) Pemerintah perlu membersihkan berbagai inefisiensi ekonomi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan inefisiensi ekonomi.
Peranan Modal dalam Pembangunan Ekonomi
Secara umum istilah pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan warga masyarakat. Kemajuan di sini lebih diartikan sebagai kemajuan di bidang material. Oleh karena itu, kata pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan yang dicapai sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Untuk mencapai kemajuan di bidang ekonomi faktor modal/kapital merupakan salah satu faktor yang penting.
Kapital merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan baik langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk menambah output. Dilihat dari fungsinya dalam pembangunan ekonomi, kapital mempunyai dua fungsi pokok yaitu: sebagai alat pendorong perkembangan ekonomi, dan sebagai sumber-sumber untuk menaikkan tenaga produksi. Kapital di negara-negara sedang berkembang pada umumnya relatif jarang. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Namun salah satu faktor yang dominan yang menyebabkan langkanya jumlah kapital di negara sedang berkembang adalah karena adanya lingkaran perangkap kemiskinan (Vicious Circles).
Dalam arti uang, sumber-sumber kapital untuk pembangunan baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber yaitu: tabungan sukarela (Voluntary Saving), pajak (Forced Saving), dan pinjaman luar negeri (Foreign Loans). Selain ketiga sumber di atas, kapital untuk pembangunan dapat diperoleh dari: menggeser kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain, menekan konsumsi, meningkatkan ekspor, dan memindahkan faktor-faktor produksi dari penggunaan yang kurang produktif ke penggunaan yang lebih produktif.
Dalam penggunaan kapital untuk investasi dalam pembangunan ada beberapa macam kriteria yang dapat digunakan. Beberapa kriteria tersebut di antaranya adalah kriteria neraca pembayaran, kriteria produktivitas sosial marginal, kriteria intensitas faktor-faktor produksi, kriteria bagian investasi kembali, dan kriteria operasional.
Dalam hubungannya dengan penggunaan kapital untuk keperluan investasi ada dua teori yaitu: teori usaha perlahan-lahan dan teori dorongan besar. Teori usaha perlahan-lahan berpendapat bahwa suatu usaha sebaiknya tidak dilaksanakan secara besar-besaran. Sedangkan teori dorongan besar berpendapat bahwa suatu usaha harus dilaksanakan secara besar-besaran, karena kalau suatu usaha untuk menaikkan pendapatan hanya dilakukan secara kecil-kecilan atau dengan menggunakan kapital yang sedikit keuntungan yang diperoleh relatif kecil, hal ini justru hanya akan mendorong pertumbuhan penduduk. Kedua teori ini mengilhami dua model pembangunan yaitu pembangunan seimbang dan pembangunan tidak seimbang.
Perdagangan internasional adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan transaksi jual beli barang dan jasa antara satu negara dengan negara yang lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Penyebab timbulnya perdagangan internasional adalah perbedaan barang yang diproduksi, perbedaan kepemilikan faktor produksi, kelebihan dan kekurangan hasil produksi, perbedaan harga hasil produksi, dan perbedaan selera. Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam negeri karena:
1. Perdagangan internasional membutuhkan jenis mata uang yang berbeda-beda.
2. Tata cara transaksi jual beli dalam perdagangan internasional memakan waktu lama.
3. Cara pembayaran dalam perdagangan internasional relatif rumit dan berisiko tinggi.
4. Perbedaan kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan perdagangan internasional.
Sumber perolehan devisa negara adalah: ekspor barang, ekspor jasa, pariwisata, investasi ke luar negeri, pinjaman luar negeri, hadiah, hibah atau grant. Tujuan penggunaan devisa adalah untuk: mengimpor barang dari luar negeri, baik barang modal ataupun barang konsumsi, mengimpor jasa dari luar negeri, membayar keuntungan atau dividen terhadap penanaman modal asing, membayar cicilan utang dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai kegiatan warga negaranya di luar negeri, misalnya kegiatan kedutaan, konsulat, dan atase di luar negeri, biaya studi pelajar atau mahasiswa di luar negeri, kunjungan pejabat ke luar negeri dan lain sebagainya. Bentuk kerja sama ekonomi antarnegara:
1. Kerja sama Bilateral.
2. Kerja sama Multilateral.
a. Kerja sama Regional;
b. Kerja sama Internasional.
3. Kerja sama ekonomi internasional.
Tujuan kerja sama ekonomi antarnegara: memajukan perdagangan dunia, mempercepat pembangunan ekonomi dunia, meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunia.



Sumber:

Cari Blog Ini